Selasa, 13 Desember 2011

Komunikasi TIK

KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

2. Macam-macam Komunikasi

    a. Komunjikasi Menurut Cara Penyampaianya

    Dalam kehidupan sehari-hari, berkomunikasi sangatlah penting. Namun terkadang tidak semua orang terampil dalam berkomunikasi. Menurut cara penyampaianya, komunikasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

        Komunikasi Lisan

        Komunikasi lisan yaitu komunikasi yang dilakukan secara bertatap muka langsung atau secara lisan tanpa dibatasi oleh jarak.

        Komunikasi Tertulis

        Komunikasi tertulis merupakan komunikasi yang dilakukan bisa dalam bentuk surat, naskah, blangko, gambar atau poto maupun dalam bentuk tulisan yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi secara singkat, jelas, dll. Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu juga resiko dari komunikasi tertulis terscbut, misalnya aman, mudah dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.

    b. Komunikasi Menurut Perilaku

    Komunikasi menurut perilaku merupakan komunikasi yang terjadi secara otomatis sehingga dapat dipengaruhi oleh perilaku sekeliling kita ataupun posisi seseorang.

    c. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup

    Dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut :

        Komunikasi Internal

        yaitu komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi perushaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan itu saja.

        Komunikasi Eksternal

        yaitu komunikasi yang terjadi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan audience diluar organisasi.

    d. Komunikasi Menurut Aliran Informasi

    Dalam Komunikasi yang paling dibutuhkan adalah sebuah informasi, karena informasi itu nantinya akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi.

    e. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja

    Yiatu komunikasi yang terjadi didalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi yang ditetapkan dalam sebuah jaringan kerja.

    f. Komunikasi Menurut Peranan Individu

    Dalam komunikasi ini, yang sangat mempengaruhi keberhasilan dari suatu proses komunikasi adalah peranan individu.

    g. Komunikasi Menurut Jumlah yang Berkomunikasi

    Komunikasi bisa terjadi sesama manusia baik kelompok atau perorangan. Oleh karena itu banyak sedikitnya jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri.

 3. Fungsi Komunikasi

Para pakar komunikasi mengemukakan fungsi-fungsi yang berbeda-beda, meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih di antara berbagai pendapat tersebut. Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Namun menurut scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita. Menurut William I. Gorden komunikasi memiliki 4 fungsi yakni fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial, sebagai komunikasi ekspresif, sebagai komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental. Menurutnya, fungsi komunikasi tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi yang dominan.

4. Komunikasi Data
Komunikasi data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer dapat berkomunikasi antara satu sama lain di bawah kendali oleh manusia.
Dengan perkembangan teknologi informasi sistem komunikasi data dapat diimplementasikan dalam pengolahan, modifikasi, penciptaan data untuk membuat sesuatu yang lebih manfaat yaitu informasi.
Secara umum komunikasi data dapat dikatakan sebagai hubungan lebih satu komputer dalam suatu jaringan komputer dengan tujuan informasi sharing, resource sharing, file transfer, teleconfrence dan sebagainya (Tanenbaum, Andrew S., (1996) Computer Network, Thrid Edition, PT Prenhallindo dan Pearson Education Asia Pte.Ltd)
        Dengan komunikasi data memungkinkan hubungan di antara komputer-komputer pengolah data yang berlokasi di tempat yang berbeda pada kantor yang sama hingga komputer yang terletak di negara lain.
Fasilitas-fasilitas komputer dapat dikaitkan dengan komponen-komponen komunikasi data sehingga jaringan komputer (computer network) itu dapat membentuk sumber-sumber terotomasi untuk menunjang berbagai macam fungsi organisasi. maka tempat-tempat yang letaknya jauh dari sistem komputer itu sendiri masih dapat memanfaatkan kemampuan dari sistem komputer tersebut seperti pemakaian sumber daya atau resource sharing(Purbo,Onno W.,(2000),TCP/IP Standar, Desain, dan Implementasi, Cetakan kelima, Elex Media komputindo, Jakarta)Sistem komunikasi data dapat dimulai dengan sistem sederhana misalnya dalam jaringan akses terminal, yang memungkinkan seorang operator mendapatkan akses ke fasilitas yang tersedia dalam jaringan komputer (computer network) seperti menjalankan suatu program, mengakses basis data, atau melakukan komunikasi dengan operator.

5. Komponen Komunikasi Data
Komunikasi data sebenarnya sudah sangat sering dilakukan dalam aktifitas sehari-hari, baik dalam lingkup global seperti internet maupun dalam lingkup lokal (LAN). Sebagai ilustrasi, pada saat suatu message dikirimkan dari suatu komputer dan kemudian diterima oleh komputer lainnya, pada saat itulah terjadi komunikasi di antara kedua buah komputer tersebut.
Komunikasi yang terjadi di antara kedua alat di atas, dibentuk oleh komponen-komponen yang membentuk suatu sistem yaitu sistem komunikasi data. Secara garis besar, terdapat lima jenis komponen yang saling berinteraksi membentuk sistem komunikasi data tersebut yaitu: message, sender, receiver, medium, dan protocol.

    message. sulit mencari padanan kata message dalam bahasa Indonesia. Untuk mudahnya, suatu message bisa dikatakan sebagai data atau informasi yang akan dikomunikasikan (dikirim dan diterima). Message ini bisa berupa apa saja, teks, angka, gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.

    sender. sender adalah suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan message. Alat ini tidak hanya komputer, bisa juga alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.

    receiver. sama dengan sender, bedanya receiver berfungsi sebagai alat yang dituju untuk meneri message yang dikirim dari sender.

    medium. medium adalah media transmisi yang bisa dikatakan sebagai "perantara" untuk mengantarkan message dari sender ke receiver. Media transmisi ini bisa saja berupa kabel (twisted pair, coaxial, fiber-optic), laser, atau gelombang radio.

    protocol. protocol adalah sekumpulan aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih alat untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih mungkin saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak dapat diterima oleh alat yang dituju. Untuk mudahnya protocol bisa dianggap sebagai bahasa komunikasi, seseorang yang berkomunikasi menggunakan bahasa jawa tidak akan bisa dimengerti oleh orang lain yang hanya bisa berbahasa cina.


Daftar Pustaka
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html
http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi/

Selasa, 06 Desember 2011

Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia

1. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia.
Kegiatan pendidikan Islam di Indonesia yang lahir dan tumbuh serta berkembang bersamaan dengan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia sesungguhnya merupakan pengalaman dan pengetahuan yang penting bagi kelangsungan perkembangan Islam dan umat Islam, pendidikan Islam itu bahkan menjadi tolak ukur  yang membuktikan bahwa kependidikan Islam di Indonesia tidak hanya mendasarkan pada makna pendidikan dalam arti sempit, melainkan dalam arti yang sangat luas, yaitu pendidikan yang sarat dengan nilai-nilai pembangunan umat dan bangsa Indonesia dalam berbagai tata kehidupan.
        I.            Organisasi dan Pendidikan Islam.
Organisasi disini hendaknya diberi pengertian khusus sesuai dengan kondisi zaman itu, yang bentuknya sangat sederhana sebatas perkumpulan beberapa orang yang melakukan niat bersama untuk menyebar luaskan aharan Islam.  Penyebaran Islam pada waktu itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi dari rumah ke rumah.
Sesuai dengan prinsip ajaran agama Islam bahwa tidak ada paksaan untuk memeluk agama, maka proses Islamisasi di daerah pantai berjalan dengan damai. Dengan lambat laun tapi pasti Islam dipeluk dan diamalkan oleh penduduk pantai, mulai dari rakyat kecil samapai pada penguasa daerah seperti Bupati. Dan ketika surutnya Majapahit pada pertengahan abad XIV, pendidikan agama dalam bentuk non formal seperti munculnya system Pendidikan Pondok atau Pesantren, yang dimulai oleh Sunan Ampel dan Sunan Giri dengan menghimpun santri-santri untuk diajarkan Agama.sebagai berikut:
a.       Pendidikan Agama bermaksud untuk mengajak manusia melakuakn yang baik, yaitu patuh mengamalkan ajaran agama secara sungguh-sungguh. Orang yang sungguh-sungguh menjalankan suruhan Allah dan meninggalkan larangan Allah berarti ia adalah orang yang baik. Pancarak kebaikan pada Allah akan menimbulkan pual sikap dan perbuatan yang baik kepada sesame manusia, kepada siapapun dan dimanapun.
b.      Tujuan pendidikan yang lain masa itu ialah untuk menjaga tradisi, artinya sesuatu yang dianggap penting dan diperlukan oleh keluarga dan masyarakat, harus diturunkan  dan diajarkan kepada anak cucu secara turun temurun sebagi penerus.
Tujuan Pendidikan Agama waktu itu dapat dirumuskan minimal
Sistem Pendidikan Pondok atau Pesantren banyak dijumpai dengan Kiyai sebagai pemimpin atau guru dan santri sebagai siswanya. Dan bentuk yang lebih formal baru muncul sekitar dua dasawarsa pertama pada abad XX dengan ciri penyelenggaraan secara klasikal , kurikulum jadwal yang jelas, tujuan dan metode yang lebih terarah seperti yang dirintis KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah pada tahun 1912.

      II.            Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia.
A. Pondok Pesantren.
Istilah pondok pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan kepada satu pengertian. Suku Jawa biasanya menggunakan sebutan pondok atau pesantren, dan sering pula menyebutnya pondok pesantren. Di Madura digunakan istilah penyantren, di Pasundan digunakan istilah pondok, di Aceh digunakan istilah dayah atau rangkang, dan di Minangkabau digunakan istilah surau.
Pengertian dasar pesantren, adalah tempat belajar para santri. Sedangkan Pondok, berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bamboo. Disamping itu juga kata pondok mungkin juga berasal dari bahasa Arab “funduq” yang berari hotel atau asrama.
Pada Umumnya berdirinya suatu pesantren berawal dari pengakuan masyarakat akan keunggulan dan ketinggian ilmu seoranag guru (Kiyai). Karena keinginan menuntut ilmu dan memperoleh ilmu dari guru tersebut, maka masyarakat sekitar bahkan dari luar daerah dating kepadanay untuk belajar. Mereka lalu membangun tempat tinggal yang sederhana di sekutar tempat tinggal guru tersebut. Kelangsungan hidup suatu pesantren tergantung kepada dahsyatya tokoh sentral (kiyai atau Guru) yang memimpin, meneruskan atau mewarisisinay. Jika pewarisnya mengetahui sepenuhnya pengetahuan keagamaan, wibawa (mungkin juga kekeramatan), dan keterampilan mengajar, serta kekayaan yang lainnya yang diperlukan maka umur pesantren akan lanjut. Sebaliknya, pesantren akan menjadi mundur dan mungkin hilang jika pewarisnya atau keturunan kiyai yang mewarisinya tidak memenuhi persyaratan.
Dalam kalangan Pondok Pesantren yang pada saat itu mempunyai santri mencapai ribuan murid, maka sistem pengajarannya dilakukan secara mentor sebagai berikut :
a)      Kiyai besar mengajarkan ilmunya kepada para kiyai muda.
b)      Kiyai muda mengajarkan santri-santri tingkat dewasa.
c)       Santri dewasa mengajar anak-anak atau santri remaja.
d)      Santri  remaja ini membantu santri dewasa dalam mengajar anak-anak yang baru masuk.
         Santri yang telah tamat biasanya diberi izin oleh kiyai untuk membuka dan mendirikan pesantren baru di daerahnya asalnya. Dengan begitu pesantren-pesantren  berkembang di berbagai daerah, dan pesantren asal dianggap sebagai pesantren induknya.
         B. Madrasah.
         Madrasah (bahasa Arab) yang berarti tempat duduk untuk belajar. Padanan madrasah dalam bahasa Indonesia adalah sekolah, dengan konotasi yang khusus yaitu sekolah-sekolah agama Islam, sebagai tempat mengajarkan dan mmepelajari ajaran0ajaran agama Islam, ilmu pengetahuan, dan keahlian lainnya yang berkembang pada zamannya.
         Madrasah mulai didirikan dan berkembang di dunia Islam sekitar abad ke 5 Hijriyah atau abad ke 10 atau 11. Madrasah yang pertama  di dunia Islam, adalah Madrasah Nizhamiyah yang didiriakn oleh Misham al Mulk seorang penguasa dari Bani Saljuk. Madrasah ini mula-mula didirikan di Baghdad, kemudian berkembang dengan pesatnya, dan hampir di semua kota dalam wilayah kekuasaan Islam pada masa itu. Disamping itu berdiri pula madrasah-madrasah lainnya, seperti Madrasah Al Nuriyah yang didirikan oleh Nurudduin Zanki, Madrasah al Tajiyah yang didirikan oleh Taj al Mulk, madrasah Al Mustansyiriyah yang didirikan oleh khalifah Al Mustansyir, dan sebagainya.
         Madrasah yang pertamakali didirikan di Indonesia, adalam Madrash Adabiyah di Padang Sumatera Barat, Madrasah ini didirikan oleh Syeikh Abdullah Ahmad pada tahun 1909. Nama resminya pada masa itu adalah Adabiyah School, yang merupakan sekolah pertama yang memasukkan pelajaran agama ke dalamnya. Kemudian pada tahun 1910 didirikan Madrasah School yang dalam perkembangannya berubah menjadi Diniyah School (Madrasah Diniyah).
                Madrasah Diniyah kemudian berkembang hampir di seluruh Indonesia, baik bagian dari pesantren, maupun berdiri diluarnya. Pada tahun 1918 di Yogyakarta berdiri Madrasah Muhammadiyah, ayng kemudian dirubah namanya menjadi Kweekschool Muhammadiyah, dan akhirnya menjadi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. Sementara itu pada tahun 1916 di lingkungan pesantren Tebuoreng Jombang Jawa Timur, telah didirikan Madrasah salafiyah oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai persiapan untuk melanjutkan pelajaran ke pesantren.